Berawal dari kamar mandi,jaring jaring metode penelitian ini muncul:
Sama seperti matematika,si dewa hitung terkadang cinta butuh formula,butuh perhitungan,butuh logika dan terkesan sedikit abstrak.Menurut saya,Cinta itu Matematika.Dibutuhkannya formula rumus agar Cinta itu tumbuh,agar Cinta itu bertambah ataupun berkurang dan mungkin terbagi.Manusia tipe sosial menolak adanya matematika di dalam hidup,tapi manusia sosial pun bisa jatuh cinta bukan?kalian tidak akan berkenalan dengan abstrak cinta,jika matematika itu tidak ada.Kalian tidak akan selamat dari bencana cinta jika tidak ada logika.
Seperti layaknya logika matematika yang paling mudah saja:
- P∧W = TRUE hanya jika P jatuh cinta dan W jatuh cinta
- P∧W = FALSE hanya jika P jatuh cinta sedangkan W tidak,begitu pun sebaliknya.inilah yang dinamakan teori Cinta bertepuk sebelah tangan.
Kepalan hati sudah berulang kali mengenal logika matematika,sudah berulang kali mendengarkan tutorial cinta.Apa yang dicari oleh sang hati?kesempurnaan kah,ketidakpedulian kah,atau kepuasan belaka?Apakah harus berputar berulang kali pada pusaran cinta sampai menemukan dasarnya?terus berputar hingga akhirnya menemukan cinta itu sendiri?
Apa yang saya inginkan?metamorfosa cinta seperti apa,lembab kah,kering kah atau bersalju namun hangat di kepalan hati?seperti matematika,cinta itu sederhana dan rumit.tergantung metode dan logika apa yang digunakan?kalkulus cinta I kah,fungsi variabel cinta kompleks kah,atau aljabar cinta?
Saya..saya,saya hanya ingin..matematika dasar. Kembali ke dasar,bersatu dengan para manusia sosial yang lebih setuju pada kebiadaban matematika dasar.Sudah sekiranya berputar cukup lama pada kalkulus cinta III,berputar dan sampai pada keinginan dasar saja,mencintai dan dicintai.hanya aku dan kamu.tidak kurang tidak lebih.tidak bermimpi,cukup di dunia realita saja.
Itu saja.
xx, Ayu Putrinda Kurnia 17.10.09 5:00am
No comments:
Post a Comment